Langsung ke konten utama

PEMIMPIN dan PERUBAHAN.

BERUBAH atau MATI, 2 ungkapan klasik yang banyak di dengungkan oleh para CEO Perusahaan Global ketika mengajak karyawannya untuk melakukan Perubahan di Perusahaannya.

2 kata tersebut menjadi MANTRA SAKTI bagi Perubahan yang ingin dicapai oleh Perusahaan, tentu selama masih hidup orang ingin BERUBAH kecuali yang sudah prustasi pasti jatuh kepada pilihan untuk MATI.

Kepemimpinan & Perubahan semacam 2 ban sepeda yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kepemimpinan hadir untuk adanya perubahan dan kepemimpinan tidak punya arti apa-apa jika tidak berhasil membawa perubahan ke arah yang lebih baik bagi pengikutnya.

DR. Fathema hadir pada awal 2014 di Rs. Pelni dalam keadaan keuangan yang tidak baik, jumlah kunjungan pasien yang minim, proses internal layanan yang tidak bekerja maksimal dan persoalan lain yang membelenggu rumah sakit untuk bergerak ke arah Perubahan.

Lewat gaya kepemimpinannya saat ini semua berubah: Keuangan membaik, kunjungan pasien meningkat tajam, daily improvment dalam proses internal dibangun untuk menjadi habit bagi para pelakunya dalam hal ini tenaga medis dan non medis dan yang terpenting bahwa semua karyawan yakin bahwa Rumah Sakit ini sedang di bawa ke arah perubahan yang lebih baik oleh sang Pemimpinnya.

PESAN yang selalu muncul saat memimpin rapat dan berkunjung ke gemba menjadi Kekuatan tersendiri untuk mengajak para karyawan Rs. Pelni turut serta dalam agenda perubahan yang diinginkannya untuk membawa rumah sakit ini ke arah yang lebih baik.

Blog ini lahir dari sebuah proses panjang yang berisikan kumpulan PESAN dari DR. Fathema yang didengar saat beliau memimpin rapat & saat kunjungan ke gemba, lalu dicatat manual dikertas kerja, malamnya di ketik  dan di upload ke blog ini.

tapi perjalanan panjang membuat Blog ini hanya 1/1000 dari LONG JOURNEY Dr. Fathema di dalam memimpin Perubahan Rs. Pelni ke arah yang lebih baik, hal ini seperti dalam 1 PESAN Pendeknya ketika memimpin rapat di ruang Direksi:

Pemimpin adalah lewat KEHADIRANNYA, TUTUR KATANYA dan TINDAKANNYA menginspirasi banyak orang untuk IKUT PERUBAHAN yang diinginkannya untuk membawa PERUSAHAAN kearah yang LEBIH BAIK. 


Selamat membaca, semoga menjadi inspirasi kita semua untuk menjadi PEMIMPIN yang SEBENARNYA. 



Salam,


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbaikan PELAYANAN RS berbasis LEAN MANAGEMENT

Setelah melewati tahun pertama implementasi INACBG di Indonesia, praktisi rumah sakit banyak sekali mendapat pelajaran berdasarkan pengalaman (learning by doing).  Dalam proses belajar yang terjadi secara massal dan pararel pada seluruh stake holder pelayanan kesehatan di Indonesia tersebut ada yang membawa organisasinya melalui tahun 2014 dengan gemilang, namun tidak sedikit pula yang mengalami kesulitan.  Terutama dikaitkan dengan adaptasi terhadap prospective payment system . Niat baik para praktisi rumah sakit di Indonesia untuk berkontribusi dalam program JKN, tidak semua berbuah manis. Banyak sekali aturan perundangan yang mengamanatkan konsep kendali mutu kendali biaya dalam pelayanan kesehatan,baik yang dikemukakan eksplisit maupun implisit. Dari UUD 1945, UU 39 th 1999 tentang Hak asasi manusia, UU no. 40 th 2004 tentang SJSN, UU no. 24 th 2011 tentang BPJS, PP 101 th 2012 tentang PBI, PP 86 th 2013 tentang Kepesertaan tenaga kerja, Perpres 111 th 2013...

dr. FATH hadir di Majalah TEMPO

mengedepankan NILAI KEMANUSIAAN

Kesedihan mendalam masih menyelimuti keluarga pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi.Pasalnya, buah hati mereka, Tiara Debora, harus pulang ke sisi Sang Pencipta mendahului orang tuanya karena diduga terlambat mendapat penanganan medis dari RS di bilangan Jakarta Barat. Bayi berusia empat bulan itu mengalami sesak napas pada 3 September 2017, lalu dibawa ke RS tersebut .Bayi tersebut kemudian mendapat penanganan di instalasi gawat darurat (IGD). Setelah itu, dokter menyarankan agar Debora dirawat di ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU).Lantaran terkendala masalah uang muka untuk membayar biaya perawatan di PICU, keluarga mencari rujukan rumah sakit lain.Namun nyawa Debora tak tertolong sebelum sempat mendapatkan rujukan. Rumah Sakit baik pemerintah maupun swasta wajib memberikan pelayanan kesehatan bagi penyelamatan nyawa pasien dan pencegahan kecacatan terlebih dahulu.Sementara itu, apabila pasien dalam keadaan darurat, fasilitas pelayanan kesehatan, baik pemerintah ...