Di era JKN model pendapatan rumah sakit berubah dari
FEE for SERVICE menjadi PERSPEKTIF PAYMENT SYSTEM ( pembayaran berbasis paket
layanan). Hal ini memiliki konsekwensi
pada sistem keuangan Rumah Sakit.
Jika dahulu tarif ditentukan oleh rumah sakit, di era
JKN dilakukan oleh pemerintah. Sehingga upaya yang harus dilakukan adalah
menciptakan efisiensi melalui i
perbaikan proses bisnis dan mplementasi lean management, dimana hal ini
berangkat dari pendapat pakar manajemen dunia bahwa 30-60% operasional rumah
sakit tidak efisien (waste).
Waste terjadi di semua titik pelayanan. pada proses kedatangan pasien adalah waiting
time registrasi, waiting time dokter, waiting time obat di farmasi. Pada proses
kepulangan pasien misalnya waiting time obat pulang, waiting time penjemputan
keluarga pasien.
Dari masalah diatas, diupayakan dilakukan eliminasi
waste melalui Heinjuka (pemerataan beban kerja), pemakaian signal untuk
mempercepat proses layanan, pelayanan berbasis Just in time.
Selain itu juga proses Volume reduce cost disertai
dengan quality insiatif melalui Lean management
( standarisasi kerja, build in quality in process/ penccegahan defect,
perbaikan flow dan pelaksanaan PDCA), pendayagunaan IT secara masif akan menciptakan efisiensi yang maksimal dan
menurunkan biaya secara signifikan.
Oleh karenanya, agar hal diatas dilakukan secara masif
yang melibatkan seluruh pegawai, Untuk menghadapinya kami melakukan
langkah-langkah sbb:
a.
Merubah MIND
SITE, dari cara berpikir lama yang didominasi oleh konsep fee for service
menjadi konsep Asuransi Sosial ( JKN). Mind site baru ini dilandasi oleh nilai
nilai baru, (profesional, inovatif, komunikatif dan integritas), filosofi baru ( respect to people).
b.
Melakukan
Akselerasi Culture Transformation, dimana hal ini melalui Pelatihan bagi 1500
pegawai untuk memperkenalkan 4 nilai, 11 prilaku dan 3 budaya RS. PELNI.
c.
Meredesign proses
yang bertujuan untuk memperbaiki proses layanan yang dimulai dari pasien masuk,
saat dilayani dan sampai pasien pulang.
Untuk mewujudkan Hal ini kami memperkenalkan melalui kegiatan pelatihan BISNIS PROSES dan
Lean Management untuk 1500 Karyawan Rs.
Pelni. dua pengetahuan ini sangat
bermanfaat untuk mewujudkan layanan yang berkualitas dari hasil perubahan bisnis proses as- is to should be dengan
memberi value di semua titik layanan bagi pasien ( Build in quality in the
process).
d.
Perubahan ini
dapat dipercepat dengan pendayagunaan IT pada layanan rumah sakit melalui
pendekatan to made not to buy dengan
pembuatan design, software, networking yang dikerjakan sendiri oleh Tim IT yang
dimiliki oleh Rs. Pelni. Pengembangan IT ini dilakukan secara LIFE CYCLE
Development, artinya setiap proses yang memiliki masalah dapat dikembangkan
melalui IT, misalnya Conection antar unit, penyelesaian claim, Bed management
bagi kemudahan akses calon pasien ranap.
Sehingga pada akhirnya IT merupakan bagian penting dari sistem kerja yang harus
dimiliki oleh rumah sakit dalam menciptakan layanan yang berkualitas ( IT is
THE WAY WE CHANGE
e.
Continoues
Improvement terus dilakukan oleh semua karyawan dengan melibatkan seluruh karyawan
yang fokus kepada perubahan-perubahan kecil
di pelayanan maupun di manajemen yang berdampak besar dengan metode
Kaizen.
Komentar
Posting Komentar