Saya menggangap sebagai peluang karena menggunakan
oportunity mindsite. Dan sebagai praktisi rumah sakit saya mendukung inisiatif
pemerintah karena JKN adalah satu program yang baik yang memberikan tidak hanya
akses yang luas untuk orang bisa berobat ke rumah sakit tapi juga JKN menuntut
adanya kualitas yang baik dan pemerataan dan keadilan bagi masyarakat
indonesia. Sehingga JKN dengan sistem pembayaran yg baru yaitu perspetif
payment system hrs direspon dengan strategi yang tepat.
Salah satunya adalah mengimplementasikan konsep2
manjerial industri semisal toyota, bandara, jasamarga, kereta diluar health
care untuk mengatasi permasalahan pengelolaan rumah sakit. Lean management
adalah satu scientif methode yang dapat mengidentifikasi dan mengeliminasi
waste aktivitas yg tidak memberikan manfaat serta menghargai karyawannya untuk
terus melakukan perbaikan berkelanjutan
dan selalu memberikan nilai tambah bagi customernya.
Beberapa hal yang bisa dilakukan inovasi di rumah sakit
dengan belajar dari industri lain adalah masalah antrian layanan, waiting,
keterbukaan informasi melalui bed management, kloter kedatangan pasien, line
worker, one pice flow, layanan registrasi online.
Dengan melakukan inovasi di dalam antrian dan memecah
titik antrian bisa mengurai antrian dan mempercepat waktu antrian sehingga hal
ini kepada percepatan layanan dan kenyamanan pasien.
Pasien sesuai dengan konsep episode dalam program JKN
maka pasien bisa melakukan registrasi langsung di dekat lokasi layanan,
sehingga pasien tidak perlu menunggu lama. Dengan menerapkan waktu antrian
disetiap titik layanan ( farmasi 13 menit, registrasi 3 menit) maka masalah
antrian teratasi, termasuk antrian dokter yg memiliki case manager
masing-masing.
Setiap pekerjaan dimulai dengan standarisasi yang jelas
dan diikuti dengan pproses yang baik dilayani oleh sdm yang berprilaku baik
dengan airan yang lancar memberikan kualitas yang dirasakan pasiien dengan
kualitas yang terbaik.
Kemudian juga dengan kepulangan pasien. Rs pelni
enggunakan komunikasi yg efektif antar unit satu dengan yang lainnya berbasis
pendayagunaan IT untuk bed management, order obat online.
Dengan volume yang bbesar dann re design proses dengan
berbagai continues improvment diseluruh layanan akan mengurangi pemborosan yang
selama ini 30 sd 60%.
Dan konsep konsep ddari just in time, heinjunka, kanban,
andon, kaien, pokayoke adalah tools2 yang digunakan membantu proses perbaikan
layanan rumah sakit, Sehingga rumah sakit pelni selain bisa memnuhi kebutuhan
pasiennya dengan melengkapi fasilitas kesehatan state of the art fasilitas
kesehatan juga meningkatkan pastient safety dan kesejahteraan karyawan melalui
efisiensi yang dilakukan secara bersama oleh seluruh karyawan yang masuk dalam
53 tim kaizen yang dikelola oleh KCPO.
KCPO bertugas untuk continues improvment melalui proses
mulai dari memberikan pengetahuan dan metode pemetaan proses, identifikasi
proses dan menyusun solusi alternatif sehingga JKN benar2 merupakan sebuah
kesempatan bagi manajemen rs yang baik bisa tumbuh dan kembang, karena emiliki
aset SDM yang handal.
Adanya tantangan eksternal diperlukan adanya standarisasi
kesejahteraan karyawan. Karyawan diikutsertakan dalam perbaikan dan ide-ide
ygdimiliki karyawan dilombakan di kaizen event dan diberi kesempatan untuk
tampil saat acara worshop ke pihak eksternal.
Untuk kekurangan dokter spesialis kita menerima dokter
partimer. Pelayanan jkn 6 hari dalam 1 minggu. Untuk rajal 7 pagi sd 10 malam,
kamar operasi buka 24 jam, kita mempermudah dengan adanya SIRS, entri obat
online, dokter bisa mengakses pasien 24
jam melalui media digital yang berbeda beda yang dikembangkan tim IT rs.
Pelni secara mandiri.
Dokter harus dibayar tepat waktu dan dengan apresiasi
yang sesuai karena diharapkan kesejahteraan dokter dan perawat perlu
didahulukan agar mereka dapat meayani dengan baik. Termasuk rs hrs
memperhatikan makanan yg baik bagi dokter, perawat dan manajemen.
Untuk masalah obat dibutuhkan perencanaan obat yang baik
dan semua dapat diatasi dengan pendayagunaan IT dan kita melakukan membuat
stadarisasi obat yg dipakai, mmengurangi variasi obat, mengikuti formalium
nasional dan bekerja dengan suplier sebagai mitra. Sehingga mereka dapat
melaksanakan vendor enventory dan mrk diikutsertakan dalam komitmen zero
defetk. Sehingga suply chainnya terjaga. Dengan adanya integrasi IT antara
vendor dengan keterbukaan dan mereka bisa melihat stcok yg ada mereka dapat
mensuply secara Just in time sehingga safety stovk terjaga. Auto order
dilakukan.
Pendayagunaan IT di rs pelni sudah mampu mengintegrasikan
data layanan medis, klaim
Selama 2015 kami mengembangkan 12 modul inti
Inovasi lain yang dilakukan adalah sharing kepada rs lain untuk menginspirasi pelayanan
pasien BPJS yang fokus kepada perbaikan proses agar rs lain juga mampu bertahan
menghadapi tantangan di 2016.
Inovasi yang diterapkan di rumah sakit pelni adalah
budaya aman, budaya rigkas, budaya menyembuhkan. Budaya aman ini adalah bagian
dari standar-standar akreditasi nasional dan internasional yang
diimplementasikan di budaya dalam perilaku sehari-hari dalam pelayanan pasien.
Budaya aman juga dilengkapi dengan AFAF yaitu pencegahan terhadap fraud, abuse
and faudulent activity, sementara budaya ringkas adalah bagian dari lean
management yang dijadikan erilaku sehari-hari. Salah satunya adalah penerapan
continius improvement dengan alat bantu 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin.
Sementara Budaya menyembuhkan memberikan pengalaman yang positif bagi pasien
dan keluarganya dalam rangka membantu proses penyembuhan. Ketiga budaya ini
merefleksikan visi kami menjadi tempat terbaik dan teman terpercaya di dalam
pelayanan kesehatan. Keunikan rumah sakit kami adanya healing environment
karena banyaknya lahan hijau yang kami bangun sehingga elemen-lemenen kehidupan
bisa dirasakan oleh pasien, yaitu hangatnya sinarnya matahari, kehijauan daun,
udara segar yang membantu proses penyembuhan, selain itu karyawan tidak membedakan
antara pasien BPJS dan non BPJS, keduanya adalah pelanggan yang berharga bagi
kami. Dengan inovasi meredesign melalui proses lean management dan menerapkan
ketiga budaya organisasi dan nilai perilaku maka diharapkan seluruh insan rumah
sakit pelni memiliki kompetensi yang baik dan handal baik secara hard skill dan
soft skill, sehingga memiliki daya saing yang kuat untuk menghadapi kedua
tantangan tersebut dalam implementasi
healthcare indonesia ditahun ketiga dan menghadapi persaingan tajam pasar
global masyarakat asean.
Komentar
Posting Komentar