Langsung ke konten utama

BERUBAH dengan BUDAYA

2014, tahun tantangan terbaru bagi saya, di mana menjadi tahun pembuktian bahwa saya sebagai perempuan pemimpin perusahaan harus mewakili dimensi nilai nilai sehingga bisa menjadi role model yang lengkap.
Perusahaan yang saya emban merupakan sebuah rumah sakit yang berada dibawah naungan PT Pelayaran Indonesia (PERSERO), di mana peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 1914 diatas lahan seluas 30.000 m2 dan diresmikan pada 21 April 1918 yang dahulu dikenal dengan sebutan KPM Hospital.
Tentu hadirnya saya tidak mungkin menghapus sejarah yang sudah ada dan telah terbangun kokoh.Ketika saya menduduki kursi kepercayaan utama, Rumah Sakit PELNI sudah berusia Sembilan puluh enam tahun. Saya mereview segala sesuatunya sebelum benar-benar bertindak. Saya melihat area rumah sakit ini sangat luas namun sayangnya banyak lahan kurang bermanfaat.Rumah Sakit dengan hunian kapasitas 312 tempat tidur dengan hunian 50%  kemudian saya tingkatkan menjadi 500 tempat tidur dengan hunian hingga 80% . Sampai dengan hari ini sata dan team berupaya menambah kapasitas 300 tempat tidur lagi.
Jika saya tidak menyukai sesuatu,saya harus merubah sebuah sistem.Jika saya tidak bisa merubahnya,saya harus merubah sikap saya. Namun kedua hal tersebut saya terapkan dalam Rumah Sakit PELNI. Sistem yang harus dirubah, mesti diikuti juga dengan perubahan sikap yang signifikan.Dari itulah saya memimpin langsung transformasi budaya organisasi yaitu penekanan pada crossfunctionalteamdan continuous improvement melalui budaya aman, ringkas dan menyembuhkan.
Bagi saya, pemimpin harus memiliki style karena dengan begitu, terlihatlah refleksi sikap dan  personality dari seorang pemimpin yang sesungguhnya.Style yang saya implementasikan adalah lean Managementsebagai pendekatan strategik untuk kendali mutu kendali biaya . Selain itu juga mengimplementasikan konsep konsep low cost operationaluntuk menyediakan layanan berkualitas tinggi dengan biaya terjangkau.Luar biasanya, upaya ini menghasilkan efisiensi operating cost dari 86 persen di tahun 2014 menjadi 58 persen di tahun 2015 dibanding total biaya usaha.
Sebuah sikap sederhana  terkadang diabaikan padahal bisa membuat perubahan besar. Konsep yang saya terapkan di sini adalah Built your people before you built your product.Kecintaan dan kepedulian kita membangun proyek people dulu. Saya bersikeras membangun sumber daya manusia di Rumah Sakit Pelni dengan peningkatan pengetahuan, ketrampilan, kesejahteraan,Pendidikan lanjutan bagi direksi,dokter spesialis,perawat,kepala divisi,staf manajemen, kepala bagian sebanyak 431 orang baik didalam maupun diluar negeri.Bagi saya karyawan harus mendapat perhatian lebih , diperhatiian dengan lebih baik karena bila mereka diabaikan, bagaimana mereka mau melayani pasien demgan baik?
 Menjadi pemimpin itu tidak hanya memimpin sebuah organisasi tetapi lebih dalam dari itu adalah memimpin manusia. Saya tidak ingin melihat karyawan sebagai bawahan saya dalam organisasi yang saya pimpin tetapi juga melihat keluarga yang bergantung kepada karyawan tersebut.
Mimpi tidak terwujud secara magic,tetapi didalamnya tetap ada perjuangan, kegetiran dan kerja keras. Menjadi pemimpin bisa diraih siapa saja tetapi menjadi pemimpin yang mampu membaca situasi, inilah yang menjadi pembeda antara kepemimpinan yang satu dengan yang lainnya.Bukan hanya pemimpin yang harus punya mimpi , namun seorang pemimpin harus mengajak team nya juga untuk memiliki mimpi, agar ada target yang akan dikejar , direalisasikan. Dalam lingkungan Rumah Sakit PELNI,saya membudayakan mimpi dan ide harus lahir setiap hari. Saya ingin team terbiasa berinovasi untuk keberlangsungan perbaikan Rumah Sakit.
Setiap kepala bagian masing-masing divisi, mereka mendorong anak buahnya, setiap hari untuk menemukan masalah masalah di lapangan, menyampaikan kemudian berkreasi dalam ide agar ada solving problem yang efektif.Saya ingin mendidik Sumber Daya Manusia yang pandai merespon perubahan dengan planning,adaptif dan agility.Regulasi boleh berubah tetapi kesejahteraan karyawan tidak boleh berubah bahkan harus membaik.Regulasi boleh berubah, namun jasa medis dan dokter harus tetap sejahtera.
Berbekal budaya merespon yang baik maka Rumah Sakit PELNI bermimpi membuat 100 klinik archipelago.Kami ingin menjamah lebih banyak rakyat Indonesia terutama di pulau-pulau terpencil.
Sebagai Rumah Sakit dibawah BUMN maka harus berdiri sesuai perannya yang sesuai yaitu melayani masyarakat.Dengan pengembangan yang sudah ada dan berjalan,saya berharap sekali Rumah Sakit PELNI menjadi trend setter  Rumah Sakit lain karena mampu bersaing dan diperhitungkan di level Asia.Saya ingin Rumah Sakit di Indonesia menjadi rumah dan tujuan pertama bagi rakyatnya sendiri karena dipercaya kredibilitas dan kualitasnya sehingga mengalahkan rumah sakit rumah sakit di Singapura. Semestinya kita sanggup karena pemertintah sudah  membuka 250 juta market melalui JKN (Jaminan Kesehatan Nasional).
Saya ingin menjadi setia pada kemampuan diri  sendiri,bentangkan hati untuk selalu belajar,terus bererja keras dan bekerja cerdas sampai tak ada celah untuk berhenti memperjuangkan mimpi mimpi, meskipun ribuan orang meragukan, ribuan orang menertawakan.Apapun kericuhan yang saya hadapi, element terpenting yang saya bangun adalah tetap fokus pada mimpi mimpi yang akan berwujud nyata.
Saya memercayai bahwa mimpi punya kekuatan besar yang melebihi ilmu pengetahuan itu sendiri.Kunci yang saya sebarkan dalam lingkungan Rumah Sakit PELNI dalam hal ini adalah dengan menjaga sikap yang baik karena sungguh hal tersebut akan menjemput banyak mimpi menjadi nyata. Saya sudah melakukan ini dalam hidup saya.
Banyak hal usang yang harus saya singkirkanagar hidup ini tidak menjadi seperti sampah berjalan.Yaitu system atau pemikiran pemikiran yang ternyata tak membawa perubahan baik, maka sebaiknya dieliminasi kemudian di-recovery tanpa mengeluarkan biaya yang tinggi. Kembali lagi dalam hal ini yang dibutuhkan adalah sumberdaya manusia yang dikerahkan ide kreatifitasnya.Karena saya ingin membangun kualitas Rumah Sakit PELNI sebagai Hospital-Preneurshipkarena ada lima tantangan yang harus dihadapi Rumah sakit Rumah Sakit dasawarsa ini yaitu karyawan rumah sakit (hospital employee) peraturan/regulasi (regulation),  pelanggan (customers),suppliers dan pesaing (competitors)
Sebagai nahkoda yang membangun hospital-preneur,saya harus menjadi pemimpin yang mengerti situasi diantaranya memahami kondisi eksternal seperti pertumbuhan ekonomi ,pertumbuhan penduduk Jakarta, rasio orang sakit VS kebutuhan jumlah bed.
Mengapa penting sekali memahami kondisi ekternal? Kondisi nyata yang dihadapi adalah tantangan layanan kesehatan terutama layanan jantung di Rumah Sakit Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan dengan  negara lain. Namun saat ini ada kesempatan besar melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Pemimpin adalah seseorang yang paling mengetahui sebuah jalan,lalu pergi menuju jalan tersebut, untuk kemudian menunjukkan jalan tersebut.Konsep pemikiran inilah pondasi saya dalam memimpin.Bukan sekadar organisasi yang harus menjadi teman terpecaya tetapi seorang pemimpin pun wajib menjadi teman terpercaya bagi seluruh bawahannya dalam organisasi.Kepemimpinan  sangatlah salah bila hanya berhenti pada sebuah semat titel saja.Kepemimpinan yang saya terapkan adalah tentang bagaimana menghasilkan pemikiran, tentang bagaimana setelah itu memengaruhi agar team bertindak  dan tentang bagaimana seorang pemimpin bisa menginspirasi lingkungan sekitarnya.
Dari itu, dimulai dari konsep knows the way and show the way,Saya menyampaikan dengan serius bahwa JKN ini justru harus dijemput sebagai momentum untuk tumbuh.Sebagai pemimpin, adalah sebuah keharusan mutlak, saya mentransfer pengetahuan kepada semua lini dalam organisasi, tentang koridor pelayanan Rumah Sakit.Bagi saya, sebelum mengeksekusi ide brilliant, konsep dasar harus dimengerti terlebih dahulu.Lini organisasi harus memahami koridor pelayanan yang dimulai dari mengenal pelaksana mandat, mengenal undang-undang dan peraturan pemberi mandatA, pelakasana mandat memberi wewenang berupa Program Kerja Nasional lewat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Kemudian Undang Undang pemberi mandat, bersama JKN menunjuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) sebagai pembayar. Terakhir, pemberi mandate dan BPJS mengedukasi provider , di mana dalam hal ini RS PELNI adalah sebagai provider yang menjalankan fungsi BPJS untuk melayani pasien dengan sepenuh hati.Dari keseluruhan koridor pelayanan Rumah Sakit tersebut, tentunya diawasi oleh penilik mutu yaitu Joint Comission International
Sama halnya dengan istilah tak kenal maka tak sayang, maka secara keseluruhan team harus mengenal isi badan dalam Rumah Sakit ini.Dengan mengenal seluk beluk Rumah Sakit, seorang pemimpin sama dengan membantu team dalam organisasi untuk terus mengarahkan team agar terus fokus pada goals dan terus termotivasi untuk melakukan yang terbaik.
Kapasitas Rumah Sakit PELNI yang sudah berusia 99 tahun ini memiliki luas 62.000 meter persegi dengan 511 tempat tidur, 179 dokter, 26 spesialis dan sub-spesialis kemudian memiliki 502 perawat dan 1225 karyawan. Berangkat dari kapasitas ini, saya menciptakan visi missi Rumah Sakit PELNI.Rumah Sakit juga harus melakukan inovasi yang radikal. Langkahnya adalah  saya membuat regulasi agar pelayanan yang dahulunya lambat jadi cepat, dahulunya susah menjadi mudah,dahulunya tidak tersentuh menjadi terjangkau. Saya ingin semua pasien diterima tanpa melihat statusnya. Bisakah membayangkan apabila pasien tersebut adalah keluarga kita sendiri? Jelas kita ingin memberikan yang terbaik,bukan? Tekad inilah yang mendorong saya untuk memperlakukan pasien seperti keluarga sendiri.
Tidak mudah tentunya melakukan itu di tengah minimnya fasilitas rumah sakit serta kultur yang sudah terbentuk.Namun tidak ada yang tidak mungkin . Hal pertama yang saya perkanalkan adalah Disruption Innovation(melakukan kerja inovatif) dengan menciptakan layanan yang memudahkan agar mempercepat penyembuhan. Salah satunya dengan system informasi berbasis IT semua pelayanan computerizeddan cepat.Pasien datang,dokter ada,recordnya pun siap termasuk penulisan resep di computer langsung ke farmasi.
Sebelum sampai pada pelayanan yang cepat,mudah,terjangkau maka saya harus mengubah mindset terlebih dahulu. Selama enam bulan pertama, seluruh staff rumah sakit diajak menerima visi yang baru yaitu The Best Place For Your Healing Process And Your Trusted Partner In Healthcare. Teman Terbaik untuk Proses penyembuhan dan Teman Terpecaya dalam Menjaga Kesehatan.Setelah mengenal apa visi rumah sakit, saya mengajak seluruh staff untuk belajar memetakan masalah di lingkungan dan mencari solusinya.Selama proses ini,semua karyawan masuk kelas dan ada ujian pre dan post serta menentukan nilai korporat sampai akhirnya kami semua memilih nilai professional,kreatif dan inovatif.
Sebagai contoh, Implementasi yang dilakukan lini IT,tidak ada satupun software IT yang beli.Setiap harinya terus menerus melakukan perbaikan-perbaikan kecil sampai dengan menemui perbaikan besar.Dengan menggodok proses selama enam bulan ini, kini Rumah Sakit PELNI memiliki 53 tim inovasi dengan nama tim KAIZEN sesuai gaya manajemen kami.Bahkan ada group group komunikasi setiap unit sampai ada 39 WA Group di mana saya ikut Bersama didalamnya karena merasa harus bersama teman teman di manajemen dan karyawan agar terus melakukan perbaikan.
Melewati proses proses yang membutuhkan effort luar biasa dari setiap individu sumber daya manusia, Rumah Sakit PELNI melahirkan missi organisasi TO PROVIDE GOOD QUALITY SERVICES,AFFORDABLE AND HEALING ENVIRONMENT FOR EVERY PATIENT AND FAMILY
Tiga puluh empat tahun menjajaki dunia medis,bagi saya sudah lebih dari cukup dan saya ingin lebih berperan dalam proses perbaikan system rumah sakit , salah satunya dengan menjadi sosok yang selalu ada untuk organisasi.Saya tidak rela jika  layanan untuk masyarakat Indonesia seperti mati suri.Maka sangat melegakan bagi saya ketika kerasnya perjuangan karir ini, menempatkan saya pada pengalaman empat belas tahun berorganisasi,tiga belasa tahun duduk di kursi Top Management,dua puluh lima tahun sebagai ahli bedah jantung,mumpumi dalam Lean Management, kesemuanya bukan untuk saya jadikan diri ini merasa paling hebat tetapi bagaimana agar hidup saya tidak menjadi sampah yang tidak dibuang justru menebar penyakit ke mana mana tetapi menjadikan kesemuanya dalam dua nama yaitu value and benefit(bernilai dan bermanfaat).













Bila saya beri ilustrasi tentang kerja sebuah visi adalah  seperti ketika sedang berada dalam Lorong yang gelap tiba-tiba muncul cahaya .Begitulah kerja sebuah visi. Apa yang saya abangun di Rumah Sakit PELNI ini, sekali lagi bukan hanya membangun fisik rumah sakit tetapi membangun sumber daya manusia didalamnya.Saya ingin kesadaran visi dimiiki setiap individu dalam organisasi yang saya pimpin.Banyak orang berbiara tentang impiannya untuk sukses, kaya dan bahagia tetapi sayangnya mereka lupa semua itu harus diawali dengan kesadaran visi.Dunia ini berjalan diatas peradaban maka manusia tanpa visi akan tenggekam oleh peradaban negerinya sendiri.Justru saya lebih senang menghadapi sumberdaya manusia yang eksis.Tetapi tentunya eksis yang dinamis.
Setelah visi bekerja sangat baik dalam setiap individu, maka saya mentransfter kembali pemahaman sebuah habbit/kebiasaan.Ilustrasinya seperti Bahasa.Bahasa bukanlah ilmu yang harus dipelajari tetapi kebiasaan yang dipakai sehari-hari.Karena ada pengulangan maka dengan sendirinya terbentuk kebiasaan.Begitu juga dengan penerapan sebuah sistem,yang perelu ditekankan adalah bukan sekadar product knowledge nya saja tetapi bagaimana orang orang yang menjalankannya sudah merasa butuh melakukan hal tersebut kemudian seperti orang yang lapar maka ia terbiasa mencari makanan.Bagaimana orang kebiasaan orang sakit adalah beristirahat dan minum obat. Inilah sebuah budaya.Ada kebutuhan yang akhirnya menjadi kebiasaan.
Berkaitan dengan hal ini, saya men-direct Rumah Sakit PELNI dengan dua budaya yaitu Corpate culture dan Corporate Value, Safe, Lean dan Healing kemudian corporate value yaitu professional,innovative & communicative kemudian integrity.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbaikan PELAYANAN RS berbasis LEAN MANAGEMENT

Setelah melewati tahun pertama implementasi INACBG di Indonesia, praktisi rumah sakit banyak sekali mendapat pelajaran berdasarkan pengalaman (learning by doing).  Dalam proses belajar yang terjadi secara massal dan pararel pada seluruh stake holder pelayanan kesehatan di Indonesia tersebut ada yang membawa organisasinya melalui tahun 2014 dengan gemilang, namun tidak sedikit pula yang mengalami kesulitan.  Terutama dikaitkan dengan adaptasi terhadap prospective payment system . Niat baik para praktisi rumah sakit di Indonesia untuk berkontribusi dalam program JKN, tidak semua berbuah manis. Banyak sekali aturan perundangan yang mengamanatkan konsep kendali mutu kendali biaya dalam pelayanan kesehatan,baik yang dikemukakan eksplisit maupun implisit. Dari UUD 1945, UU 39 th 1999 tentang Hak asasi manusia, UU no. 40 th 2004 tentang SJSN, UU no. 24 th 2011 tentang BPJS, PP 101 th 2012 tentang PBI, PP 86 th 2013 tentang Kepesertaan tenaga kerja, Perpres 111 th 2013 tentang

Catatan TAMU: Implementasi LEAN di RS. PELNI

'Lean Management' adalah metode *sistematis dan integratif* yang diimplementasikan secara berkesinambungan, untuk meminimalisir dan *mencegah adanya pemborosan* ataupun proses yang tidak bernilai tambah (non value added). Caranya adalah dengan  perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), melalui pemetaan value stream (peta yang memperlihatkan proses nyata secara lebih rinci, mengandung informasi yang lengkap seperti tahapan proses, lead time, antrian, dan lain-lain). Proses yang biasa dilakukan di industri manufaktir ini *harus melibatkan seluruh karyawan,* baik dari tingkatan top management sampai tingkatan yang terendah. Sejalan dengan perkembangan, sekarang ini konsep 'Lean Management' tidak hanya dapat diterapkan di industri manufaktur, tetapi dapat diterapkan di perusahaan jasa, instansi pemerintah dan *pelayanan kesehatan (rumah sakit, dan sebagainya),* maupun lembaga pendidikan. Semua institusi tersebut dapat menerapkan 'Lean Management' untuk m

BERUBAH butuh ADRENALIN

Hidup itu…10 persennya adalah apa yang terjadi pada diri kita dan 90 persennya adalah bagaimana reaksi atau respon kita menghadapinya.Tenang atau keblingsatan? Dalam setiap ketakutan,orang banyak ngawur bicara, banyak marah-marah.Dalam ketenangan,orang banyak menjadi juara.Kalau saya sangat memercayai hal ini, bagaimana dengan anda ? Adakalanya keberuntungan,kemudahan menjadi sahabat sejati kita yang bersebab bukan karena Indeks Prestasi Kumulatif kita sangat sempurna saja. Lebih tersembunyi dari itu, orang yang dalam hidupnya memudayakan afirmasi yang baik-baik, akan membawa pengaruh langsung terhadap kualitas hidupnya.Jangan remehkan afirmasi. Afirmasi merupakan pernyataan deklaratif kuat yang dapat berefek membalik kepercayaan atau sikap negatif.Maka buanglah pikiran negatif kemudian menggantinya dengan pikiran positif.Untuk berdamai dengan tantangan,saya sangat membutuhkan kualitas pikiran positif karena saya percaya sekali afirmasi sangat membantu saya memperoleh sepaket