Keselamatan pasien di kamar operasi menjadi salah satu poin International Patient Safety Goals (IPSG) dalam standar kualitas layanan di rumah sakit dari The Join Commission International (JCI).
Disamping itu, keselamatan pasien di kamar operasi dapat pula dilihat dari segi manajemen mutu dan risiko.
Dimana pengelolaan kamar operasi dapat menggunakan kompas perspektif kualitas yaitu; klinis, fungsi, biaya dan kepuasan untuk mencapai target keselamatan pasien sebagai outcome kegiatannya.
Manajemen risiko di kamar bedah untuk mencapai keselamatan pasien merupakan infinity cycle (siklus yang berkesinambungan) dimulai dari mengidentifikasi risiko, asesmen, monitoring, kontrol risiko, evaluasi, adaptasi terhadap perubahan.
Khususnya menghadapi lonjakan kunjungan pasien pasca operasionaliasi BPJS Kesehatan, maka dibutuhkan manajemen perubahan untuk dapat mencapai, kemudian mempertahankan keselamatan pasien di kamar operasi.
Terdapat 10 prinsip utama untuk mendesain ulang (redesain) layanan kamar bedah dalam implementasi manajemen perubahan. Dan terdapat 8 sumber-sumber inefisiensi berdasarkan konsep lean management yang dapat berkontribusi terhadap timbulnya insiden keselamatan pasien.
Patient safety is everybody’s business. Keselamatan pasien di kamar operasi tidak hanya bermula dan berakhir dalam unit instalasi bedah sentral di rumah sakit.
Sehingga diperlukan penerapan standarisasi kualitas dan manajemen perubahan untuk mengubah cara pandang menggunakan kompas perspektif kualitas dan konsep lean management dalam upaya mencapai keselamatan pasien.
Komentar
Posting Komentar