Rahasia untuk menjadi yang terdepan adalah berani memulainya.Maka
eksekusi pertama yang saya lakukan untuk Rumah Sakit PELNI adalah memangkas “cost hospital” dan memperbaiki mutu
pelayanan.
Mutu itu sendiri adalah totalitas
dari wujud serta ciri suatu barang atau jasa yang didalamnya terkandung
pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna (Din ISO 8402,1986).Sedangkan menurut J.M Juran : Jurans’s Quality Control
Handbook : 1988, kualitas merupakan perwujudan atau gambaran hasil yang
dipertemukan kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu memberikan kepuasan.
Siapa yang tidak melakukan
inovasi maka akan tergilas zaman.Saya percaya sekali dengan pepatah tersebut.Praktisi
kesehatan harus menampilkan wajah baru di dunia pelayanan kesehatan dengan mutu
yang berkualitas.Tiga puluh empat tahun bukanlah rentang waktu singkat bagi
saya bergelut didunia kesehatan.Kini saya serius ingin mengubah wajah Rumah
Sakit PELNI menjadi rumah sakit yang berkelas dengan pelayanan prima.
Berani memulai !
Teringat 1 Januari 2014 saat
program JKN digaungkan maka saya menempatkan Rumah Sakit PELNI langsung menjadi
provider BPJS sebagai penyelanggara program JKN.Ketika itu,sebelum pelaksanaan program JKN, terlebih dahulu saya melakukan
perubahan pola berpikir kepada para dokter dan seluruh komponen di rumah sakit
dalam melihat JKNsebagai kesempatan dan peluang.Masih lekat dalam ingatan
karena bagi saya hal ini adalah moment besar untuk bangsa Indonesia.Saat itu
sekitar 1283 karyawan dijelaskan tentang era JKN adalah perubahan yang seperti
apa.Dalam sebuah temu dan tatap, saya katakan juga kepada seluruh dokter dan
karyawan ,bahwa kita sudah masuk ke era yang berbeda di mana bisnis dan proses
harus memberikan nilai tambah.
Saya
terus menggiring seluruh komponen dalam rumah sakit ,selain mengasah pola pikir
inovatif, juga meningkatkan nilai budaya kerja melalui kelas budaya.Begitu penting
kelas budaya disetiap unit ini karena
memberikan pemahaman bagaimana manajer rumah sakit,perawat,dokter,koder maupun
frontliner untuk berperilaku berbudi dalam berkarya ,menjadi pribadi yang lebih
melayani, menghargai, dan menjalani secara ikhlas program JKN di negeri ini.
Sesungguhnya
segala pekerjaan-sekecil apapun yang kita lakukan untuk pasien, itu adalah
mahakarya! Saya berharap pernyataan ini melekat dalam alam bawah sadar setiap
praktisi dan komponen kesehatan maupun rumah sakit dimanapun.Dari itu, dalam
lingkungan intern pun,saya menerapkan budaya penghargaan kepada setiap komponen
rumah sakit bagi siapa saja yang menerapkan mahakarya tersebut.Seperti inilah
saya men-direct manajemen Rumah Sakit PELNI dalam mengelola rumah sakit di era
JKN.
Berubah bukan seperti ular tangga,sudah
lebih baik ,kembali ke kondisi semula. Mempertahankan seringkali lebih sulit
daripada memulai.Dari itu, saya terus menanamkan pengertian mendasar kepada
seluruh komponen tentang proses pelayanan Rumah sakit adalah kumpulan aktivitas
kerja yang dirancang secara sistematis dan bertujuan untuk melayani pasien.
Apa yang kami rubah dari sebuah
sistem, yang utama adalah sifatnya berurutan,mudah dilaksanakan,mudah
ditelusuri dan mudah diperbaiki kemudian paling penting adalah memberikan nilai
tambah pada pasien.Proses yang harus dijaga agar perubahan tidak seperti ular
tangga diantaranya adalah proses sehari hari di rumah sakit.
Bagaimana layanan registrasi
dengan pemberian nomor antrean kemudian memverifikasi data pasien dan
pemanggilan pasien.Bagaimana layanan pasien datang dengan menyiapkan informasi
pelayanan poliklinik,menyiapkan status pasien serta layanan penunjang.Bagaimana
layanan konsultasi dan tindakan,bagaimana layanan obat, mulai dari penerimaan
resep obat,edukasi obat kepada pasien,penyiapan obat lalu pemberian obat kepada
pasien.Lalu bagaimana layanan administrasi dengan membuat dua jalur pelayanan
yaitu pelayanan pasien BPJS dan pasien Non-BPJS.Terakhir bagaimana layanan
ketika pasien pulang dengan memberikan layanan informasi pencegahan sakit sampai
dengan mencapai target kepuasan pasien.
Dalam era JKN Rumah Sakit PELNI
sendiri di awal mula mendapati tantangan lonjakan kunjungan pasien,pelayanan
parkir yang cepat sekali penuh,pelayanan registrasi harus berkonsentrasi pada
kedatangan pasien dari pagi hari,lambannya pelayanan dan pemeriksaan tindakan.Lambannya
pelayanan obat samoai dengan pelayanan pasien pulang tidak di edukasi untuk
pelayanan pencegahan sakit. Dari itu, kami bergegas bebenah semua sistem dengan
menerapkan Kaizen.
Perbaikan pelayanan parkir pada
akhirnya diperbaiki dengan membuat zona pasrkir fast movong untuk pasien dan
low movong untuk dokter dan karyawan.Rumah Sakit PELNI memperluas area parkir
di samping dan di belakang Rumah sakit PELNI.Kemudian membuat signing parking
dan marka untuk memudahkanpengendara parkir, juga memberlakukan pasrkir
pararel.
Apa yang paling mencolok dari
antrean rumah sakit selain di area registrasi? Maka Kaizen Rumah sakit PELNI
kembali melakukan pembenahan di are registrasi dengan pemasangan mesin momor
antrean, menambah jumlah counter registrasi
dari dua menjadi delapan counter registrasi.Menambah jumlah petugas
registrasi dari enam orang menjadi dua puluh satu orang dengan memanfaatkan SDM
yang ada tanpa merekrut karyawan baru.Kemudian menyiapkan counter registrasi
khusus untuk pasien LANSIA, Ibu hamil dan anak-anak. Lalu memberlakukan sistem
kloter kedatangan pada pasien layanan HD dan rehab medik.Merubah jadwal
registrasi dari pukul 07.30 menjai 06.30
Kenyamanan menjadi hal utama yang
harus diberikan kepada pasien. Saya tahu complain yang tak kalah banyak, yang
umum terjadi adalah pelayanan
pemeriksaan.Seringkali pasien menunggu dokter terlalu lama dan tanpa melakukan
aktivitas berarti di rumah sakit.Ditambah lagi apabila kondisi pasien sangat
urgent dan membutuhkan pertolongan segera.Maka tim Kaizen pelayanan merubah
jadwal praktek dokter untuk pelayanan pagi dari jam 08.00 sampai dengan 09.00
menjadi 07.00.Hal ini dikarenakan pasien BPJS mulai berdatangan pukul 06.00.
Perawat poliknik pun diberikan
jadwal untuk datang lebih cepat yaitu pada pukul 06.30 dan melakukan
pemeriksaan awal di saat dokter belum datang.Kemudian memberlakukan e-medical
record serta pemesanan obat secara elektronik.
Pembenahan layanan farmasi pun
digencarkan dengan memajukan jadwal layanan farmasi pagi hari dari pukul 08.00
pagi menjadi pukul 07 pagi.Rumah Sakit PELNI merubah layout ruang persiapan
obat untuk memudahkan petugas farmasi menyiapkan obat .Pemberlakuan stock lebih
untuk obat fast moving, memberlakukan KANBAN untuk memudahkan petugas mencari
obat ,lalu menggabungkan aktivitas input obat dan print e-tiket untuk ditempel
pada plastic obat sehingga penulisan e-tiket secara manual tak digunakan lagi.
Saya menekankan juga pada hal
yang seringkali lupa diperhatikan, padahal nilainya sangat tinggi yaitu solusi
pelayanan pasien pulang dengan mensosialisasikan pentingnya pencegahan sakit
melalui medical check up secara rutin kepada pasien melalui pembagian brosur
kepada pasien yang berobat.Mengatur kedatangan pasien untuk jadwal tindakan
berikitnya di pasien HD dan rehab medik agar kedatangannya sudah terencana dan
menghindari antrian juga waktu menunggu yang lama.
Tak bisa dipungkiri, pasca
terjadinya peningkatan jumlah pasien BPJS,RS PELNI melakukan pembenahan
bersar-besaran di semua lini pelayanan pasien tidak terkecuali poliklinik.LEAN
Manajement dan metode Kaizen sangatlah membantu dalam proses pembenahan yang
dilakukan.Semua solusi yang dbuat adalah buah pemikiran front liner yang dengan
segala curahan pikirannya ingin mewujudkan pelayanan yang lebih baik kepada
pasien BPJS.
Era JKN yang bersanding dengan
Kaizen dalam Rumah Sakit PELNI memiliki tujuan akhir yang ingin dicapai dan
perbaikan aliran proses pelayanan dengan meningkatkan nilai tambah dari sisi
qualitas pelayanan.Meningkatkan nilai tambah pasien dari sisi kecepatan
pelayanan dan meningkatkan nilai tambah pasien dari sisi safety.
Komentar
Posting Komentar