Langsung ke konten utama

demi CINTA sesama

Dari Cinta Mati ke Cinta Manusia

" Ogah ah ke RSCM. Itukan Rumah Sakit Cinta Mati". Itulah anekdot yg ditempelkan pd RSCM sampai era akhir thn 90-an.

Cukup menyakitkan memang, tapi tdk dpt disangkal bahwa pelabelan itu didukung oleh data observasional yg kuat.

Di tengah kegundahan tsb, lahirlah bayi Pelayanan Jantung Terpadu (PJT) yg diprakarsai oleh Prof Lukman Hakim, Prof Soedigdo, Dr Kukuh, dll. Di bawah komando manejer pertamanya yg visioner dan berjiwa buldozer,  Dr dr Fathema Djan SpBTKV, bayi tadi mulai menggeliat dan menumbangkan tembok    hambatan budaya lama. Para tenaga baru direkrut dan  menjalani "brainwash dan brainspa" di Insitut Jantung Negara Malaysia, dlm tim besar. Segala jalur birokrasi didobrak dan dlm 3 tahun bayi tadi berhasil menarik perhatian sebagai "revenue center" terbaik se-RSCM.

Revolusi budaya di PJT telah menginspirasi jajaran direksi waktu itu ( Dr Medias Almatsier dan Prof Akmal Taher dkk) utk menularkannya ke seluruh pelosok RSCM. Memang tdklah mudah utk melakukannya di institusi yg sangat heterogen.

Dengan komitmen direksi yg tinggi, akhirnya dlm 4 tahun mulai terlihat perubahn budaya yg signifikan. Terlebih lagi sejak tegaknya Gedung A (gedung rawat inap terpadu) yg resik, bersih, dan tertib.

Di tempat inilah mayoritas klien klas 3 dirawat dgn sangat manusiawi. Lagi-lagi tangan dingin Dr Fathema lah yg membuat gedung A bergengsi.

Di PJT sendiri, hampir semua layanan jantung paripurna, dpt dikerjakan, terutama karena diperbolehkannya iur biaya oleh askes.

Puncak capaian revolusi budaya tsb adalah saat RSCM mendapatkan sertifikasi JCI 3 tahun berturut turut di bawah nakhoda Dr dr C Heriawan Soejono dkk.

PJT sebagai pelopor perubahan budaya tadi,  sebenarnya dlm posisi ingin terbang sangat tinggi ke luar angkasa melewati batas teritorial Indonesia. Operasi jantung dewasa, anak, dan tindakan intervensi anak yg kompleks sdh dpt dikerjakan.

Kemarin PJT mendapatkan kehormatan menyiarkan langsung (live transmission) tindakan intervensi anak ke Ho Chi Min, Vietnam. Apalagi di bawah kapten besar Dr EKG SpPD-KKV yg ambisius.

Namun apa daya, limitasi sumber daya dan birokrasi dlm tingkat tertentu tdk mampu mengikuti gerak lincahnya.

Bahkan bbrp peluang lepas dari genggaman. Apalagi di era bpjs yg menginginkan pelayanan bintang lima dgn pembiayaan kaki lima.

Untungya utk bbrp pasien gagal jantung stadium lanjut yg memerlukan alat pacu jantung khusus yg mahal (CRT-D) dgn tenaga ahli khusus, RSCM masih dpt membantu pasien2 tsb mll lembaga khusus.

Dan itu menjadikan pusat implant CRT-D tertinggi di Indonesia. Dlm bbrp bulan ke depan, PJT RSCM akan ditunjuk sebagai tempat pelatihan utk para dokter jantung implanter kawasan Asia-Pacific.

Oleh karena itu berilah sayap yang banyak utk PJT agar ia bisa terbang jauh ke mancanegara dan mengabarkan bahwa Indonesia adalah Raya.

Jadi Rumah Sakit Cinta Mati itu kini telah bertransformasi menjadi Rumah Sakit Cinta Manusia. Semoga istiqomah dlm Cinta terhadap pasien  dan  karyawan sebagai manusia  dgn mengedepankan budaya "reward" ketimbang budaya "punishment".
Semoga !

05-01-17, Tol BSD-Maruya-Kb Jeruk-Tomang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perbaikan PELAYANAN RS berbasis LEAN MANAGEMENT

Setelah melewati tahun pertama implementasi INACBG di Indonesia, praktisi rumah sakit banyak sekali mendapat pelajaran berdasarkan pengalaman (learning by doing).  Dalam proses belajar yang terjadi secara massal dan pararel pada seluruh stake holder pelayanan kesehatan di Indonesia tersebut ada yang membawa organisasinya melalui tahun 2014 dengan gemilang, namun tidak sedikit pula yang mengalami kesulitan.  Terutama dikaitkan dengan adaptasi terhadap prospective payment system . Niat baik para praktisi rumah sakit di Indonesia untuk berkontribusi dalam program JKN, tidak semua berbuah manis. Banyak sekali aturan perundangan yang mengamanatkan konsep kendali mutu kendali biaya dalam pelayanan kesehatan,baik yang dikemukakan eksplisit maupun implisit. Dari UUD 1945, UU 39 th 1999 tentang Hak asasi manusia, UU no. 40 th 2004 tentang SJSN, UU no. 24 th 2011 tentang BPJS, PP 101 th 2012 tentang PBI, PP 86 th 2013 tentang Kepesertaan tenaga kerja, Perpres 111 th 2013 tentang

Catatan TAMU: Implementasi LEAN di RS. PELNI

'Lean Management' adalah metode *sistematis dan integratif* yang diimplementasikan secara berkesinambungan, untuk meminimalisir dan *mencegah adanya pemborosan* ataupun proses yang tidak bernilai tambah (non value added). Caranya adalah dengan  perbaikan berkelanjutan (continuous improvement), melalui pemetaan value stream (peta yang memperlihatkan proses nyata secara lebih rinci, mengandung informasi yang lengkap seperti tahapan proses, lead time, antrian, dan lain-lain). Proses yang biasa dilakukan di industri manufaktir ini *harus melibatkan seluruh karyawan,* baik dari tingkatan top management sampai tingkatan yang terendah. Sejalan dengan perkembangan, sekarang ini konsep 'Lean Management' tidak hanya dapat diterapkan di industri manufaktur, tetapi dapat diterapkan di perusahaan jasa, instansi pemerintah dan *pelayanan kesehatan (rumah sakit, dan sebagainya),* maupun lembaga pendidikan. Semua institusi tersebut dapat menerapkan 'Lean Management' untuk m

BERUBAH butuh ADRENALIN

Hidup itu…10 persennya adalah apa yang terjadi pada diri kita dan 90 persennya adalah bagaimana reaksi atau respon kita menghadapinya.Tenang atau keblingsatan? Dalam setiap ketakutan,orang banyak ngawur bicara, banyak marah-marah.Dalam ketenangan,orang banyak menjadi juara.Kalau saya sangat memercayai hal ini, bagaimana dengan anda ? Adakalanya keberuntungan,kemudahan menjadi sahabat sejati kita yang bersebab bukan karena Indeks Prestasi Kumulatif kita sangat sempurna saja. Lebih tersembunyi dari itu, orang yang dalam hidupnya memudayakan afirmasi yang baik-baik, akan membawa pengaruh langsung terhadap kualitas hidupnya.Jangan remehkan afirmasi. Afirmasi merupakan pernyataan deklaratif kuat yang dapat berefek membalik kepercayaan atau sikap negatif.Maka buanglah pikiran negatif kemudian menggantinya dengan pikiran positif.Untuk berdamai dengan tantangan,saya sangat membutuhkan kualitas pikiran positif karena saya percaya sekali afirmasi sangat membantu saya memperoleh sepaket